ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas III SMP Negeri 6 Tegal Mata Pelajaran Geografi Tahun Pelajaran 2007/2008
Oleh : Irwan Susianto, S.Pd
Permasalahan pokok yang akan dipecahkan lewat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah upaya-upaya guru untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar terutama upaya untuk menumbuhkan keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat baik kepada guru ataupun kepada siswa lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa terutama aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi terprogram sehingga diharapkan pada akhir kegitan prsetasi belajar siswa akan meningkat. Hipotesis tindakannya adalah : Jika guru melaksanakan model pendekatan kontekstual baik melalui diskusi terprogram maupun model pembelajaran lain maka diharapkan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa akan meningkat.
Penelitian ini merupakan tindakan guru untuk memperbaiki proses pengajaran di kelas III SMP Negeri 6 Tegal. Penelitian dilakukan dalam 4 siklus dan meliputi 3 tahapan yaitu observasi, perencanaan dan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Setiap siklus terdiri dari 3 tindakan yaitu penanaman pentingnya bertanya dan mengemukakan pendapat, dengan mengoptimalkan diskusi, tanya jawab dan pemberian motivasi. Untuk memantau kemajuan keberanian murid dan reaksi siswa maka digunakan alat bantu lembar pengamatan (tabel pengamatan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase siswa yang berani bertanya dan mengemukakan pendapat meningkat pada setiap siklus. Demikian juga jenis pertanyaannya. Pada siklus I siswa yang berani bertanya sebanyak 9 (23%), siklus II sebanyak 10 siswa (25,6%), siklus III sebanyak 12 siswa (30,8%) dan meningkat menjadi 15 siswa (38,5%) pada siklus yang ke IV. Jenis pertanyaannya juga berkembang dari pertanyaan apa, dimana sampai bagaimana dan mengapa. Dengan demikian jika guru melakukan upaya-upaya (menanamkan pentingnya bertanya, pengembangan belajar kreatif dengan mengoptimalkan penggunaan metode dan pemberian motivasi) untuk menumbuhkan keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat maka siswa akan berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Hal ini sekaligus dapat digunakan untuk menjawab hipotesa yang menyatakan bahwa pendekatan kontekstual dengan model diskusi terprogram dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan dapat menemukan sendiri konsep-konsep pengetahuan sebagaimana yang diharapkan.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah diadakan penelitian tindakan kelas dengan model diskusi terprogram. Berdasarkan kategori nilai ada kecenderungan mengalami peningkatan yang sangat signifikan terutama nilai siswa dengan kategori baik dari 21 siswa (53,85%) naik menjadi 35 siswa (89,74%). Siswa yang mendapatkan nilai cukup semakin kecil dari 16 siswa (41,03%) turun menjadi 3 siswa (5,13%). Dari hasil penelitian diperoleh nilai tertinggi yang diperoleh siswa naik menjadi 8,35, nilai terendah naik menjadi 5,25 dan nilai rata-rata naik menjadi 6,82. Siswa yang telah tuntas belajar juga mengalami peningkatan dari 14 orang (35,90%) sebelum diadakan tindakan kelas naik sebanyak 33 siswa (84,62%) sedangkan siswa yang belum tuntas belajar turun dari 25 siswa (64,10%) menjadi 6 siswa (15,38%) setelah diadakan tindakan kelas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dengan model diskusi terprogram terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran geografi kelas III. Dengan pendekatan kontekstual siswa akan melakukan learning society, kontsruktivisme dimana pengetahuan dibangun dengan sendirinya. Siswa juga akan melakukan proses inquiry dan questioning tentang hal-hal yang kurang diketahui. Dengan proses tersebut maka konsep-konsep materi akan dapat diterima dengan mudah sehingga harapan untuk memperoleh prestasi belajar tinggi dapat diperoleh. Model diskusi terprogram sebagai upaya untuk menumbuhkan keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat telah terbukti dapat meningkatkan prosentase dan kualitas bertanya dan mengemukakan pendapat, dengan demikian model ini dapat digunakan dan dikembangkan untuk membantu guru dalam memecahkan persoalan yang sejenis untuk kelas yang berbeda dengan latar belakang yang hampir sama. Perlu diadakan penelitian lanjut tentang upaya guru untuk menjaga dan meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar siswa.